03203 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082000800098084001400106100001000120245020000130260002100330300003300351650002500384650001700409520250900426856002302935990002702958INLIS00000000000061120231201081724 a0010-1223000001ta231201 | | |  a507 a507 HES p0 aHESTI1 aPEMERIKSAAN TUBERCULIN SKIN TEST (TST) PADA KONTAK SERUMAH PASIEN POSITIF TB SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN AKIBAT INFEKSI LATEN TUBERKULOSIS (ILTB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALIBO /cHESTI aBulukumba,c2023 axiv, 80 hlm :bilus ;c26 cm 4aTUBERCULIN SKIN TEST 4aTUBERKULOSIS aABSTRAK Pemeriksaan Tuberculin Skin Test (TST) Pada Kontak Serumah Pasien Positif Tb Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Akibat Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Di Wilayah Kerja Puskesmas Balibo. Hesti1, Subakir Salnus2, AR Pratiwi Hasanuddin3. Latar Belakang: Penyakit tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini berbentuk basil tahan asam dan sebagian besar menginfeksi parenkim paru dan dapat menginfeksi organ tubuh lainnya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara ketika penderita batuk, bersin, ataupun berbicara. Salah satu faktor penyebab terjadinya penularan penyakit tuberkulosis adalah kontak serumah, penularan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis ini dapat berupa infeksi laten maupun infeksi primer. Infeksi laten tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan sptum dan hanya dapat dideteksi dengan pemerksaan tuberculin skin tets. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terjadi penularan akibat kontak serumah dengan pasien positif Tb dan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan hasil uji tuberkulin dengan kontak serumah Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survey dan pemeriksaan langsung di lapangan dengan rancangan case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah kontak serumah dari 14 pasien positif Tb yang berjumlah 54 orang, kontak yang diikutsertakan dalam penelitian ini sebanyak 22 orang. Penelitian ini diawali dengan pemberian kuesioner penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan metode mantoux/tuberculin skin tets. Hasil pemeriksaan akan dievaluasi setelah ±72 jam setelah injeksi. Analisis data menggunakan program SPSS dengan uji fisher. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil pemeriksaan tuberculin skin test dari 22 subjek penelitian, pada subjek kontak <6 jam ditemukan sebanyak 6 (37,5%) positif dan 10 (62, 5%) negatif sedangkan pada subjek kontk >6 jam ditemukan sebanyak 5 (83,3%) positif dan 1 (16,7%) negatif. Adapun hasil uji statistik dengan uji fisher diperoleh nilai p>0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh waktu kontak dengan hasil uji tuberkulin. Kesimpulan: Terjadi penularan akibat kontak serumah dengan pasien positif Tb yaitu sebesar 50% responden dan secara statistik tidak terdapat pengaruh intensitas atau waktu kontak terhadap hasil pemeriksaan Tuberkulin skin test yaitu nilai P >0,05 Kata Kunci: Tuberculin Skin Test, Kontak Serumah, Infeksi Laten Tuberkulosis aPerpustakaan Pusat a002/STIKES-PH/10/XI/23