02847 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082000800098084001400106100001200120245014000132260002100272300003400293650002100327650001900348650002100367520217900388856002302567990002702590INLIS00000000000064420240131075723 a0010-0124000020ta240131 | | |  a607 a607 KAS h0 aKASMIRA1 aHUBUNGAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANETE KABUPATEN BULUKUMBA /cKASMIRA aBulukumba,c2023 axiii, 93 hlm :bilus ;c26 cm 4aAnemia ibu hamil 4aAntenatal care 4aUsia dan paritas aABSTRAK Hubungan Faktor Tidak Langsung Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanete Kabupaten Bulukumba, Kasmira1 , Fitriani2 , Tenriwati3 Latar belakang: Anemia pada kehamilan merupakan suatu permasalahan kesehatan global yang dapat mempengaruhi hampir setengah dari wanita hamil. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil, ada tiga yaitu, faktor dasar, faktor langsung dan faktor tidak langsung. Adapun pada faktor tidak langsungnya yaitu kunjungan antenatal care (ANC), faktor usia dan paritas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan faktor tidak langsung dengan kejadian anemia pada kehamilan di wilayah kerja puskesmas Tanete. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian crosssectional dengan melakukan observasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 responden dengan teknik sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsug. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan faktor tidak langsung dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil uji chi-square didapatkan bahwa ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p 0.001), ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p 0.000), ada hubungan antara pemeriksaan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p 0.000). Kesimpulan: ada hubungan antara faktor tidak langsung dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Tanete kabupaten Bulukumba. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi tenaga Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan Kesehatan pada ibu hamil terutama dalam mendeteksi secara dini kejadian anemia dengan menganjurkan ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care secara teratur, serta ibu hamil dapat teratur dalam pemeriksaan kehamilan. Masyarakat juga sebaiknya merencanakan kehamilan di usia yang ideal yaitu pada usia produktif 20-35 tahun, serta memberi jarak aman 2-3 kali jumlah kelahiran, dan menjalankan program keluarga berencana. Kata kunci: anemia pada ibu hamil, kunjungan antenatal care, usia dan paritas. aPerpustakaan Pusat a007/STIKES-PH/10/IX/23