02900 2200229 4500001002100000005001500021007000300036008003900039035002000078082000800098084001400106100001300120245013000133260002100263300003300284520224300317600001802560650001702578650002502595856002302620990002702643INLIS00000000000065020240131085558ta240131 | | |  a0010-0124000026 a607 a607 NUR p0 aNUR ILMI1 aPENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP PERUBAHAN ANTROPOMETRI PADA REMAJA OVERWEIGHT/OBESITAS DI SMA NEGERI 4 BANTAENG /cNUR ILMI aBulukumba,c2023 axii, 95 hlm :bilus ;c26 cm aABSTRAK Pengaruh senam aerobik terhadap perubahan antropometri pada remaja overweight/ obesitas di SMA Negeri 4 Bantaeng., Nur Ilmi, Muriyati 1 Nadia Alfira 2 . Latar belakang : Overweight atau obesitas didefinisikan oleh WHO sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan resiko kesehatan individu Obesitas akan memberikan dampak buruk terhadap tumbuh kembang anak remaja terutama dalam aspek organik dan psikososial. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak. Pengukuran status antropometri dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi obesitas dan kondisi kesehatan lainnya Olahraga merupakan intervensi nonfarmakologi dalam meningkatkan kualitas tidur serta dapat meningkatkan suasana hati apabila dilakukan secara teratur. Olahraga aerobik banyak dipilih sebagai salah satu intervensi dalam manajemen berat badan, salah satunya adalah senam aerobik. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa Prevalensi obesitas pada penduduk remaja umur 16-18 tahun menurut provinsi Sulawesi Selatan dilaporkan bahwa penderita obesitas tertinggi terdapat pada kota Pare-Pare yaitu sebesar 6,08% dan yang paling rendah yaitu Tana Toraja sebesar 0,31%. Dan Adapun prevelensi obesitas di kabupaten Bantaeng yaitu sebesar 1,37%. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh senam aerobik terhadap perubahan antropometri pada remaja overweigh/obesitas Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode pre eskperimental design dengan pendekatan one-group pretest-posttest design. Jumlah populasi sebanyak 37 orang dan jumlah sampel sebanyak 25 orang. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan uji T berpasangan alternatif Wilcoxon diperoleh nilai p= 0.000 (p