03010 2200205 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082000800098084001400106100001500120245013200135260002100267300003300288650005100321650002600372520237600398990003002774INLIS00000000000085220240630111217 a0010-0624000040ta240630 | | |  a507 a507 AIN u0 aAINUL FIRA1 aUJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus /cAINUL FIRA aBulukumba,c2023 axv, 115 hlm :bilus ;c24 cm 4aekstrak daun pacar kukuhenna nail leaf extract 4aStaphylococcus aureus aABSTRAK Uji daya hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Ainul Fira1 , Islawati2 , Asriyani Ridwan3 Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi, seperti penyakit bisul. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik sehingga menjadi masalah tersendiri, Sehingga dilakukan penelitian untuk mencari alternatif antibiotik yang dapat digunakan antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Salah satunya manfaat dari bahan alami yaitu pacar kuku. Daun pacar kuku merupakan salah satu tanaman Indonesia yang sering digunakan masyarakat untuk pengobatan radang, luka bakar, dan penyakit kulit. Tanaman ini dipercaya memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavanoid, tanin, alkaloid, dan quinon. Oleh karena itu masyarakat pedesaan mulai beralih menggunakan bahan alternatif lain yaitu menggunakan tanaman herbal yang ada di sekitar seperti daun pacar kuku untuk meminimalisir dari penggunaan antibiotik dan untuk menghindari terjadinya resistensi. Sehingga tujuan dari penelitian adalah agar diketahui daya hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Dengan Metode penelitian experimental laboratory, menggunakan desain true experiment laboratory. Ekstrak pacar kuku diperoleh dengan menggunakan metode maserasi yang kemudian divariasikan kedalam beberapa konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% serta kontrol positif ciprofloxacin dan kontrol negatif aquades. Dilanjutkan dengan metode difusi sumuran untuk menguji daya hambat, lalu hasil yang didapatkan diolah menggunakan uji SPSS menggunakan one way anova. Hasil penelitian uji daya hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% memiliki respon hambat yaitu: 12,1 mm, 17 mm, 19 mm, 20,0 mm, 20,3 mm dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai P=0,00 yang berarti nilai P< 0, 05 hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, ekstrak daun pacar kuku dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci : ekstrak daun pacar kuku, Staphylococcus aureus, dan bakteri dengan a008/STIKES-PH/10/XII/2023