520
|
#
|
#
|
$a ABSTRAK
Uji daya hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Ainul Fira1
, Islawati2
, Asriyani
Ridwan3
Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit infeksi, seperti penyakit bisul. Bakteri ini merupakan salah satu bakteri yang
resisten terhadap antibiotik sehingga menjadi masalah tersendiri, Sehingga dilakukan
penelitian untuk mencari alternatif antibiotik yang dapat digunakan antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus. Salah satunya manfaat dari bahan alami yaitu pacar
kuku. Daun pacar kuku merupakan salah satu tanaman Indonesia yang sering digunakan
masyarakat untuk pengobatan radang, luka bakar, dan penyakit kulit. Tanaman ini
dipercaya memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavanoid, tanin, alkaloid, dan
quinon. Oleh karena itu masyarakat pedesaan mulai beralih menggunakan bahan
alternatif lain yaitu menggunakan tanaman herbal yang ada di sekitar seperti daun pacar
kuku untuk meminimalisir dari penggunaan antibiotik dan untuk menghindari terjadinya
resistensi. Sehingga tujuan dari penelitian adalah agar diketahui daya hambat ekstrak
daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus. Dengan Metode penelitian experimental laboratory, menggunakan desain true
experiment laboratory. Ekstrak pacar kuku diperoleh dengan menggunakan metode
maserasi yang kemudian divariasikan kedalam beberapa konsentrasi 20%, 40%, 60%,
80%, dan 100% serta kontrol positif ciprofloxacin dan kontrol negatif aquades.
Dilanjutkan dengan metode difusi sumuran untuk menguji daya hambat, lalu hasil yang
didapatkan diolah menggunakan uji SPSS menggunakan one way anova. Hasil penelitian
uji daya hambat ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L) terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%
memiliki respon hambat yaitu: 12,1 mm, 17 mm, 19 mm, 20,0 mm, 20,3 mm dan hasil uji
statistik menunjukkan bahwa nilai P=0,00 yang berarti nilai P< 0, 05 hal ini menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, ekstrak
daun pacar kuku dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Kata kunci : ekstrak daun pacar kuku, Staphylococcus aureus, dan bakteri dengan
|